EERIE: MISTERI KEMATIAN PARA SISWI DI SEKOLAH

EERIE merupakan sebuah film dengan genre horor, crime dan drama dari negara Filipina yang saat ini menyandang status film horor terlaris Filipina sepanjang tahun 2019, film ini disutradarai oleh Mikhail Red yang turut menulis naskahnya bersama Mariah Reodica dan Rae Red, film ini dibintangi oleh Bea Alonzo sebagai Pat, Charo Santos-Concio sebagai Suster Alice dan Gillian Vicencio sebagai Erika.
Sebuah kematian misterius dan mengenaskan yang dialami seorang siswi, mengancam keberadaan sebuah sekolah Katolik khusus putri bernama Sta. Lucia. Patricia atau Pat bekerja sebagai konselor atau biasa disebut guru Bimbingan Konseling di sekolah tersebut mencoba mendekati para murid agar dapat mengatasi ketakutan dan kegelisahan mereka, sekaligus berupaya mengungkap misteri kematian salah satu siswi di sekolah tersebut.
Sebagian besar murid Sta. Lucia mencurigai Suster Alice yang dikenal tegas dan temperamental sebagai orang yang bertanggung atas kejadian tersebut,dan ia juga sudah mengancam memecat Pat apabila ia terus mencoba menyelidiki kasus ini. Tetapi, berkat bakat indigo-nya, Pat bisa berkomunikasi dengan Erika atau Eri, mantan murid yang telah meninggal dan mengawasi sekolah itu selama bertahun-tahun. Lalu sedikit demi sedikit, Pat mulai menyingkap rahasia sekolah tersebut.
EERIE pada babak awal penceritaan dan background story-nya cukup baik, dimana ambience yang ditampilkan serta tata busana para pemainnya sangat mendukung misteri yang ada pada film ini, namun pengarahan dari sang sutradara untuk membuka rahasia pembunuhan secara sedikit demi sedikit menjadi senjata makan tuan karena terkesan diulur-ulur agar durasi film bisa menjadi panjang dan banyak adegan yang digunakan untuk menakuti atau meneror penonton terasa berulang sehingga menimbulkan kebosanan dalam menikmati film ini. Dandanan para hantu-hantunya juga tidak terlalu menyeramkan dan cenderung biasa-biasa saja, padahal film ini memiliki potensi jika saja hal-hal tersebut lebih diperhatikan oleh tim produksi. Dari sisi sinematografi film ini bisa dijadikan conton para sineas Indonesia dalam membuat film horor, pengambilan gambarnya bagus serta cantik dan permainan tata cahaya yang digunakan juga juga baik dalam adegan-adegan malam hari ataupun dalam keadaan gelap. Tak heran, karena Mikhail Red adalah seorang indie darling di sinema Filipina, salah satunya lewat filmnya tahun 2016, Birdshot, yang melanglang buana ke sejumlah festival internasional.
Film ini akan terasa cukup lama dikarenakan terlalu mengulur cerita dan mengungkap misterinya, beberapa adegan jump scare nya kurang efektif dan cenderung biasa, namun tidak ada salahnya mencoba untuk menambah referensi film horor dari negara Asia di bioskop Indonesia yang selama didominasi oleh film Jepang, Thailand dan Korea Selatan. (Ifrul)
Latest posts by admin (see all)
- Eerie (2019) - June 3, 2019
- Brightburn (2019) - May 14, 2019
- Heretiks (2019) - May 14, 2019